Sebagai kompetisi paling bergengsi di dunia, Piala Dunia tidak pernah tidak menghibur penikmatnya dengan sajian gol-gol spektakuler, drama, maupun hasil-hasil mengejutkan. Tak jarang tim-tim yang kurang diperhitungkan melaju jauh dan menyingkirkan tim-tim besar di perjalanannya. Sembari menunggu Piala Dunia 2022, tidak ada salahnya untuk menyegarkan ingatan kita terhadap pertandingan-pertandingan mengejutkan tersebut. Berikut ini 5 pertandingan dengan hasil mengejutkan sepanjang pergelaran Piala Dunia.
1. Prancis 0 – 1 Senegal (2002)
Prancis menjalani Piala Dunia 2002 menyandang status sebagai juara bertahan, sedangkan Senegal sebagai debutan. Starter Prancis dipenuhi pemain bintang veteran seperti Fabien Barthez, Marcel Desailly, Patrick Vieira, Thierry Henry, dan David Trezeguet. Sementara Senegal diperkuat oleh El Hadji Diouf yang menjadi ujung tombak bagi Senegal. Kecerdikan Diouf di lini depan dan ketangguhan kapten Aliou Cisse menjaga pertahanan membuat Prancis yang terlalu percaya diri menjadi frustasi. Prancis mendominasi pertandingan, namun serangan balik Senegal terbukti efektif. Gol kemenangan Senegal dicetak oleh Bouba Diop berkat umpan dari Diouf.
2. Argentina 0 – 1 Kamerun (1990)
Diperkuat oleh Diego Maradona, Argentina sebagai juara bertahan sangat diunggulkan untuk memenangkan Piala Dunia 1990 di Italia. Di pertandingan ini Kamerun harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-61 setelah Kana-Biyik yang dikartu merah. Namun hal tersebut tidak menghalangi Kamerun. Sundulan Omam-Biyik menjadi pembeda ketika berhasil menjebol gawang Argentina yang dijaga oleh Nery Pumpido. Argentina pun tetap buntu meskipun Kamerun bermain dengan 9 pemain setelah Benjamin Massing menerima kartu kuning kedua di menit ke-88. Pada akhirnya Kamerun melaju hingga ke perempat final, menjadi tim Afrika pertama, sebelum dikalahkan oleh Inggris 3-2 melalui perpanjangan waktu.
3. Korea Utara 3 – 0 Italia (1966)
Untuk saat ini terlihat sangat mustahil peluang bagi tim seperti Korea Utara untuk mengalahkan tim sekelas Italia. Perbedaan kelas antar kedua tim masih sama besarnya dibandingkan pada tahun 1966. Banyak yang mengira bahwa Korea Utara waktu itu tidak akan mendapatkan poin di babak grup. Setelah dikalahkan Uni Soviet 3-0 di pertandingan pertama, Korea Utara mampu menahan imbang Chili 1-1 di pertandingan kedua. Namun diluar dugaan, Korea Utara mengalahkan Italia 1-0 di pertandingan terakhir babak grup berkat gol tunggal dari Pak Doo Ik. Hasil ini memastikan eliminasi Italia dan menempatkan Korea Utara ke babak perempat final, berhadapan dengan Portugal. Di perempat final Korea Utara hampir saja membuat kejutan lagi, mampu unggul 0-3 melawan Portugal ketika pertandingan baru berjalan 25 menit. Namun Eusebio yang memborong 4 gol membawa Portugal membalikkan keadaan, mengakhiri pertandingan dengan skor 5-3 bagi Portugal, menghentikan langkah Korea Utara.
4. Amerika Serikat 1 – 0 Inggris (1950)
Pada Piala Dunia 1950 di Brasil, skuad Amerika dipenuhi oleh pemain-pemain semi-profesional, sedangkan pada masa ini Inggris dinobatkan sebagai Raja Sepakbola. Tak ayal jika Inggris sangat diunggulkan untuk memenangkan pertandingan. Bahkan di konferensi pers sebelum pertandingan, Bill Jeffrey, pelatih Amerika, menganggap timnya sebagai domba-domba yang akan disembelih. Sejak menit pertama Inggris mengancam gawang Amerika, namun penampilan gemilan Frank Borghi, kiper Amerika, mampu menjaga jalanya. Hingga pada menit ke-38, tendangan jarak jauh Walter Bahr berhasil dibelokkan arahnya oleh striker Amerika, Joe Gaetjens, menaklukan Bert Williams, kiper Inggris, yang sudah mati langkah, membawa Amerika Serikat unggul 1-0 atas Inggris. Sepanjang pertandingan Amerika digempur habis-habisan oleh Inggris, namun penampilan gemilang pertahanan Amerika Serikat mampu membuat papan skor tidak berubah. Peluit akhir dibunyikan, Amerika Serikat sukses mencatatkan kemenangan terbaik sepanjang sejarah persepakbolaan Amerika.
5. Jerman Barat 3 – 2 Hungaria (1954)
Banyak yang menobatkan pertandingan ini sebagai salah satu pertandingan terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia. Di tahun ini Hungaria memiliki generasi emas. Diperkuat pemain-pemain terbaik seperti Nándor Hidegkuti dan Ferenc Puskás. Selama 5 tahun sebelum pertandingan ini Hungaria tidak pernah terkalahkan dalam 31 pertandingan, tak mengherankan jika Hungaria dijagokan untuk memenangkan Piala Dunia 1954. Bertemu dengan tuan rumah Jerman Barat di final pun tidak menjadi masalah bagi Hungaria, ketika Hungaria unggul 0-2 saat pertandingan baru berjalan 8 menit lewat gol Puskás dan Zoltán Czibor. Jerman Barat membalasnya 2 menit kemudian melaui gol Max Morlock dan disusul oleh gol Helmut Rahn yang menyamakan kedudukan di menit ke-18. Hungaria mendominasi sepanjang babak kedua, namun kecolongan pada menit ke-84 setelah sepakan Helmut Rahn kembali membobol gawang Hungaria untuk ketiga kalinya. Peluit akhir berbunyi, tak hanya menandakan kemenangan Jerman, namun juga rekor tak terkalahkan Hungaria. Orang-orang Jerman menjuluki pertandingan ini sebagai Miracle of Bern, Keajaiban di Bern.