Kritik Terhadap Piala Dunia Qatar 2022 di Musim Dingin

Piala Dunia 2022 akan menjadi Piala Dunia edisi ke-22, yang akan diselenggarakan di Qatar dari 21 November hingga 18 Desember 2022. Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia pertama dari Timur Tengah dan menjadi Piala Dunia kedua di Asia setelah Korea Selatan dan Jepang pada tahun 2002. Selain itu, Qatar juga akan menjadi Piala Dunia terakhir yang menggunakan format 32 tim, sebelum bertambah menjadi 48 tim pada Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Akibat temperature ekstrim Qatar di musim panas, untuk pertama kalinya Piala Dunia diadakan di musim dingin pada akhir November hingga pertengahan Desember dengan durasi yang hanya 28 hari. Pertandingan pembuka adalah Senegal melawan Belanda di Al Thumama Stadium, di Doha. Babak final akan diselenggarakan pada 18 Desember 2022, bertepatan dengan Hari Nasional Qatar.

Qatar terpilih menjadi tuan rumah melalui proses lelang. Proses lelang untuk tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 dilaksanakan pada Januari 2009. Pada proses lelang untuk 2018, semua negara non-UEFA mengundurkan diri, memastikan Piala Dunia 2018 akan diadakan di Eropa dan membuat negara Eropa tidak diperbolehkan untuk menyalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Rusia kemudian terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Pada akhirnya, tersisa 5 kandidat untuk 2022, yaitu Australia, Jepang, Qatar, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. 22 anggota Komite Eksekutif FIFA mengadakan konferensi di Zurich, Swiss, pada 2 Desember 2010 untuk melakukan pengambilan suara untuk menentukan tuan rumah Piala Dunia.

hasil vote pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022

Pada akhirnya, Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Namun pemilihan Qatar sebagai tuan rumah, menuai banyak kontroversi. Mulai dari tuduhan suap, korupsi, dan isu dalam negeri Qatar seperti pelanggaran hak asasi manusia dan perbudakan buruh imigran. Namun yang paling menuai perdebatan adalah tentang suhu panas Qatar dan pemindahan jadwal menjadi dari Juni dan Juli seperti biasanya menjadi November hingga Desember.

Kekhawatiran terhadap suhu panas di Qatar saat musim panas membuat jadwal tradisional Piala Dunia di Juni dan Juli tidak memungkinkan. Dengan Piala Dunia 2014 di Brasil sebagai acuan, dimana sebagian besar pemain mengeluhkan soal suhu di Brasil yang terlalu panas. Pada 24 Februari 2015, FIFA, mengajukan opsi turnamen diadakan pada akhir November hingga pertengahan Desember, selain untuk menghindari musim panas, namun juga menghindari Olimpiade Musim Dingin 2022 pada Februari, Paralympic 2022 pada Maret, dan Bulan Ramadhan di April.

Namun solusi tersebut menuai kritikan bahwa Piala Dunia di November akan menganggu jalannya liga-liga Eropa dan juga dengan durasi Piala Dunia yang pendek akan memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi kebugaran pemain akibat jadwal pertandingan yang menjadi terlalu padat. Meskipun dengan kritik terhadap waktu penyelenggaraan Piala Dunia, namun kemungkinan untuk tetap menyelenggarakannya di Juni-Juli sangat tidak memungkinkan. Liga Qatar sendiri diselanggarakan pada bulan September hingga April, akibat dari suhu Qatar yang dalam rata-rata bisa mencapai 92 Fahrenheit (33 Celcius). Selain dengan pemindahan jadwal ke akhir tahun, Qatar juga memberikan solusi lain dengan mewajibkan setiap stadion yang digunakan untuk Piala Dunia untuk dilengkapi dengan sistem pendingin.

Keputusan untuk menyelenggarakannya di akhir tahun memberikan permasalahan baru untuk pertandingan liga, khususnya di Eropa, yang pada umumnya berjalan dari Agustus 2022 hingga Mei 2023. Apalagi dengan tambahan kompetisi domestik, Liga Champions, dan Europa League, yang akan membuat jadwal pertandingan klub-klub Eropa semakin padat.

Liga-liga di Eropa pun mau tidak mau harus libur selama paling tidak enam minggu, karena sudah harus libur seminggu sebelum Piala Dunia untuk persiapan tim dan recovery pemain. Sebagai efek domino, Piala Dunia 2022 juga berpotensi membuat liga-liga Eropa selesai lebih lama dari biasanya, yang tentu saja akan membuat pemain-pemain punya waktu yang sangat sedikit untuk mempersiapkan dirinya untuk musim kompetisi selanjutnya. Ketika liga yang berjalan lebih lama dan setahun yang akan penuh dengan pertandingan sepakbola, menjadi prospek yang menarik bagi penikmatnya, namun kemungkinan besar kualitas permainan akan mengalami penurunan dengan kondisi pemain yang lelah dan kemungkinan cedera yang rentan

About

Check Also

5 Pemain Yang Akan Menjadikan Piala Dunia 2022 Sebagai Turnamen Terakhir

Piala Dunia 2022 semakin dekat, hanya tinggal berjarak tiga bulan saja menuju pembukaan. Tidak diragukan …